Tuesday, June 2, 2009

Doa 70 Ribu Malaikat Penjaga

[ 3 ayat terakhir surah Al-Hasryr]

Sesiapa yang membaca ayat ini di waktu pagi, Allah S.W.T akan mewakilkan (untuk menjagakan dirinya) Tujuh Puloh Ribu malaikat akan berselawat ke atasnya sehingga waktu petang dan sekiranya dia mati pada hari itu, dikira sebagai mati shahid. Dan jikalau membacanya di waktu petang akan memperelehi pahala yang sama.

7 SECRET TO SUCCESS

Discipline yourself to do what you know you need to do to be the very best in your field. Perhaps the best definition of self discipline is this:"Self discipline is the ability to make yourself do what you should do when you should do it, whether you feel like it or not."It is easy to do something when you feel like it. It's when you don't feel like it and you force yourself to do it anyway that you move your life and career onto the fast track.What decisions do you need to make today in order to start moving toward the top of your field?Whatever it is, either to get in or get out, make a decision today and then get started. This single act alone can change the whole direction of your life.Seven Steps to SuccessThere is a powerful seven step formula that you can use to set and achieve your goals for the rest of your life. Every single successful person uses this formula or some variation of this formula to achieve vastly more than the average person. And so can you.
Here it is:Decide What You Want First, decide exactly what it is you want in each part of your life. Become a "meaningful specific" rather than a "wandering generality."Write it Down

Second, write it down, clearly and in detail. Always think on paper. A goal that is not in writing is not a goal at all. It is merely a wish and it has no energy behind it.Set a Deadline

Third, set a deadline for your goal. A deadline acts as a "forcing system" in your subconscious mind. It motivates you to do the things necessary to make your goal come true. If it is a big enough goal, set sub-deadlines as well. Don't leave this to chance.Make a List

Fourth, make a list of everything that you can think of that you are going to have to do to achieve your goal. When you think of new tasks and activities, write them on your list until your list is complete.Organize Your List

Fifth, organize your list into a plan. Decide what you will have to do first and what you will have to do second. Decide what is more important and what is less important. And then write out your plan on paper, the same way you would develop a blueprint to build your dream house.Take Action

The sixth step is for you to take action on your plan. Do something. Do anything. But get busy. Get going.Do Something Every Day

Seventh, do something every single day that moves you in the direction of your most important goal at the moment. Develop the discipline of doing something 365 days each year that is moving you forward. You will be absolutely astonished at how much you accomplish when you utilize this formula in your life every single day.Action ExercisesHere are two things you can do to put these ideas into action immediately.First, decide exactly what you want, write it down with a deadline, make a plan and take action - on at least one goal - today!Second, determine the price you will have to pay to achieve this goal and then get busy paying that price - whatever it is.
--unknown writer---

Monday, April 27, 2009

Doa Mententeramkan Jiwa

Rabhanaa afrigh ‘alaynaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wahshurnaa ‘alal qawmil kaafirina.Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaytana wa hablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu. Allaahumma tsabbitnii an azilla wahdinii an adhilla.Allahumma kamaa hulta baynii wa bayna qalbii, fahul baynii wa baynasy syaythaani wa ‘amalihi.Allaahumma innii as-aluka nafsan muthma ‘innatan tu’minu biliqaa’ika wa tardhaa biqadhaa’ika wa taqna’u bi’athaa’ika.

Artinya : Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran atas kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami terhadap golongan yang kafir.Ya Tuhan kami, janganlah kau palingkan hati kami setelah Engkau tunjuki dan berilah kami dari hadhirat-Mu rahmat karena Engkau adalah Yang Maha Pemberi.Ya Allah kokohkanlah aku dari kemungkinan terpelesetnya iman, dan berilah aku petunjuk dari kemungkinan sesat.Ya Allah sebagaimana Engkau telah memberi penghalang antara aku dan hatiku, maka berilah penghalang antaraku dan antara syaitan serta perbuatannya.Ya Allah aku mohonkan pada-Mu jiwa yang tenang tenteram, yang percaya pada pertemuan dengan-Mu dan ridha atas keputusan-Mu serta merasa cukup puas dengan pemberian-Mu.

LIMA(5) SYARAT-SYARAT IBADAH DALAM ISLAM

LIMA(5) SYARAT-SYARAT IBADAH DALAM ISLAM

Pengertian Ibadah:

Ibadah bermaksud semua amalan dan tindak tanduk yang syarie, yang dilaksanakan dengan jujur dan ikhlas, untuk dipersembahkan kpd ALLAH SWT.

Ibadah kepada ALLAH meliputi semua ibadah asas, ibadah tambahan dan perkara2 harus(mubah), dan hanya akan menjadi ‘berpahala’ jika pelaksanaannya menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

Syarat2 tersebut dinamakan, ‘Lima(5) Syarat2 Ibadah Dalam Islam’.

Jika, sekiranya amalan-amalan kita tidak mengikuti syarat-syarat tersebut, maka ia hanya akan menjadi perbuatan yang sia-sia saja menurut pandangan ALLAH. Amalan itu tidak diberi pahala, bahkan adakalanya mendatangkan dosa pula.

Apakah ‘Lima(5) Syarat-syarat Ibadah’ tersebut?

1) 1) Niat Mesti Betul
2) 2) Perlaksanaan Mengikut Peraturan Syariat
3) 3) Perkara/Subjek mesti Dibolehkan oleh Syariat.
4) 4) Natijahnya memberi Manfaat
5) 5) Tidak Meninggalkan Ibadah Asas.


Huraian lanjut:-

1) 1) NIAT

Niat penting sebelum melaksanakan sesuatu. Ini juga untuk membedakan antara amal ibadah dengan amalan adat, dan antara niat karena ALLAH dengan niat karena yang lain-lain. Supaya setiap perlakuan menjadi ibadah, ia mesti dengan niat yang betul. Niat kerana menuruti perintah ALLAH SWT.

Sabda Rasulullah SAW, “Hanyasanya amalan-amalan itu sah dengan niat, dan adalah bagi setiap seorang itu menurut apa yang diniatkan".

Dan sabdanya lagi, “Niat orang mukmin itu adalah lebih baik daripada amalannya”.



2) 2) PERLAKSANAAN

Perlaksanaan di dalam satu2 hal atau satu2 perkara mesti mengikut peraturan. Lebih2 lagi jika kita ingin melakukan ibadah, kita harus mendalami peraturan itu supaya kita benar2 di atas landasan syariat. Untuk menjayakan usaha manusia, perlaksanaannya mesti mengikut landasan yang Allah Taala telah tetapkan.

Allah memberi peringatan melalui firmanNya, “Dan jika mereka berjuang pada jalan Kami (ikut peraturan Kami) sesungguhnya Kami akan tunjukkan jalan Kami (jalan keselamatan) bahwasanya ALLAH beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69)

Dalam hal ini ulama juga berkata, “Yang hak kalau tidak ada peraturan, akan dikalahkan oleh yang batil yang ada peraturan.”



3. Perkara (Subjek) Mesti Dibolehkan oleh Syariat.

Perkara (subjek) yang hendak dilaksanakan itu mestilah yang dibolehkan oleh syariat, terutamanya perkara yang melibatkan makanan dan minuman.

Misalnya, seorang yang hendak berniaga mencari rezeki untuk keluarga, dengan berniaga barang makanan, yang hasilnya boleh juga menjadi makanan asas dan memberi manfaat kesihatan rohani dan jasmani kepada semua umat Islam.

Sabda Rasulullah SAW, “Tiap2 daging yang tumbuh daripada benda yang haram, maka Neraka adalah yang lebih patut dengannya. (Riwayat Tarmizi).
Dan, “Hati ditempa mengikut makanan dan minuman”.

Rasulullah SAW amat menekankan perkara yang berkaitan dengan makanan kerana hati yang merupakan raja dalam tubuh manusia itu dibina dari makanan. Hati yang dibina dari makanan yang haram akan menjadi degil dan sukar menerima kebenaran.


4. Natijahnya Memberi Bermanfaat

Natijah merupakan hasil usaha seseorang. Hasil itu semestinya baik karena ia merupakan pemberian ALLAH ataupun nikmatNya kepada hamba2Nya.
Hamba2 yang menerima pemberian itu wajib bersyukur kepada ALLAH SWT.

Bagaimanakah seseorang itu menunjukkan tanda bersyukur kepada ALLAH SWT?.

Di antaranya dengan berzakat, melakukan korban, serta membuat amal bakti seperti bersedekah dan sebagainya.

Sehubungan dengan itu, ALLAH berfirman, “Jika kamu bersyukur niscaya akan Aku tambah lagi nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu kufur sesungguhnya siksaan-Ku sangat dahsyat”.

Dengan itu, natijah setiap amalan agar menjadi ibadah ialah dengan membelanjakan keuntungan yang diperoleh atau hasil usaha setiap pelaksanaan untuk jalan ALLAH. Seperti dibelanjakan untuk membantu kaum miskin atau anak-anak yatim.

Jika berupa ilmu yang dicari, maka ilmu itu hendaklah digunakan sesuai dengan yang diredhai ALLAH. Bgitu pula dengan natijah-natijah yang lain. Mestilah digunakan untuk perkara-perkara yang benar-benar sah dan halal sahaja.

sumber: internet.

Saturday, November 22, 2008

Menemukan Kebahagiaan dalam Diri

Oleh: Dwi Sanjaya

Setiap orang memiliki pendapat dan definisi yang berbeda tentang kebahagiaan. Untuk lebih memudahkan saya mencoba untuk membagi ke dalam 3 macam tipe manusia yang mendefinisikan arti bahagia.Edisi MANDIRI kali ini menyajikan artikel-artikel yang ditulis oleh mahasiswa program Magister Manajemen Unggulan Universitas Bina Nusantara sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah People Skills. Keterampilan ini (people skills) merupakan dua dari tiga kompetensi utama yang perlu dimiliki oleh seorang manajer, yaitu: intra-personal skills (self management) dan inter-personal skills (relationship, communication and networking), selain dari kemampuan analytical skills (hardskills dalam bidang manajemen seperti: marketing, finance, organization, information technology, dll).Tipe I adalah orang yang mengatakan bahwa dirinya akan merasa bahagia jika apa yang telah lama diinginkannya dapat tercapai. Biasanya orang tipe I ini mengapresiasikan kebahagiaan dengan banyaknya benda – benda material yang dapat dimiliki (materialism). Misalnya orang tipe I ini akan merasa bahagia jika ia dapat memiliki sebuah rumah mewah dan megah dan tinggal di dalamnya, atau ia akan merasa bahagia jika dapat memiliki banyak mobil mewah. Dengan kata lain manusia tipe I ini akan merasa bahagia jika ia memiliki banyak uang sehingga bisa membeli apa pun yang ia inginkan.Sedangkan manusia dengan tipe II adalah mereka yang merasa bahagia jika mereka dapat meraih kesuksesan. Kesuksesan yang diperolehnya ini bisa berupa kesuksesan dalam studi maupun karier. Manusia bertipe II ini tidak terlalu menilai kesuksesan ini dengan banyaknya materi yang diperoleh, tetapi lebih memfokuskan diri untuk meraih keberhasilan (achievements) dalam segala bidang yang ditekuninya. Di samping itu ada juga manusia yang merasa bahagia jika ia dapat bersama dengan seseorang yang ia cintai, atau dengan kata lain telah menemukan cinta sejatinya dan membentuk keluarga yang bahagia (loving and fulfilling relationship). Manusia dengan ciri seperti ini saya masukkan ke dalam tipe III.Selain ketiga tipe manusia yang baru saja saya sebutkan di atas, masih ada lagi tipe manusia lain yang mendefinisikan arti bahagia. Namun sebagian besar, manusia mengatakan bahwa ia akan merasa bahagia jika telah mendapatkan hal-hal tersebut di atas.Mengapa Kebahagiaan Sulit Didapatkan ?Di dunia ini, kita banyak menjumpai orang yang merasa tidak bahagia. Setelah ditelusuri, orang – orang tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda mengapa mereka merasa tidak bahagia. Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak bahagia karena mereka selalu hidup dalam kekurangan, ada pula yang merasa tidak bahagia karena belum menemukan pasangan hidup yang tepat, ada pula yang tidak dapat menemukan kebahagiaan dalam keluarganya karena tidak adanya keharmonisan dalam keluarga tersebut. Atau dengan kata lain mereka tidak berhasil mendapatkan apa yang mereka dambakan atau impikan.Selain itu, kita juga banyak menemukan orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah diperoleh atau dimilikinya, sehingga apabila orang tersebut telah berhasil meraih sesuatu, ia tidak pernah sempat untuk menikmati kebahagiaan dengan apa yang telah diperolehnya itu dan kemudian membuat target baru untuk dicapainya, dan begitu seterusnya. Dan orang ini akan selalu merasa cemas apabila tujuan berikutnya tidak tercapai. Hal lain mengapa manusia tidak dapat merasakan kebahagiaan adalah karena manusia cenderung untuk merenungi nasib buruk yang telah menimpanya dan tidak mau berbuat sesuatu untuk memperbaikinya. Mereka terlalu terpaku pada hal yang telah berlalu dan tidak dapat melupakan masa lalunya yang pahit. Padahal jika ia mau mencoba untuk keluar dari masa lalunya yang kelam, ia kemungkinan besar masih dapat menemukan kebahagiaan.Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah kecenderungan manusia untuk berbuat mengikuti kata hati dan hawa nafsunya yang sering menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan menyebabkan manusia itu terjerumus dalam lembah kesedihan.Dosa manusia saya kelompokkan menjadi 7 macam yang merupakan dosa bawaan yang pada dasarnya terdapat dalam diri setiap pribadi. Dosa-dosa tersebut yaitu hawa nafsu, serakah, egois, iri hati,mudah tergoda, suka menyimpan dendam, dan emosional.Semua perbuatan dosa tersebut seringkali membuat manusia tidak dapat merasakan kebahagiaan dalam dirinya.Bahagia vs Tidak BahagiaBerikut saya akan coba untuk memaparkan beberapa kisah orang yang berbahagia terlebih dahulu. Kisah pertama adalah kisah tentang seorang pria yang sejak muda selalu berusaha menemukan kebahagiaan dari dalam dirinya dengan cara melalui meditasi. Untuk itu ia mencari tempat-tempat yang sepi dan kemudian mendalami kemampuan meditasinya. Sejalan dengan berlalunya waktu, kemampuan meditasinya meningkat sampai suatu saat ia berhasil menemukan kebahagiaan sempurna ketika sedang bermeditasi di bawah pohon Budhis dan mendapatkan pencerahan. Orang tersebut dikenal dengan nama Budha Gautama yang kemudian menjadi pelopor lahirnya agama Budha. Kisah yang lain adalah kisah seorang pria yang setiap harinya sibuk dengan pekerjaannya. Siang malam ia bekerja dengan keras, seringkali ia merelakan waktu istirahatnya, merelakan waktu rekreasi bersama dengan istri dan anak-anaknya dan kurang perhatian terhadap kehidupan sosial di lingkungan sekitarnya. Sehingga yang ia fokuskan adalah hanya pada pekerjaannya. Pada suatu ketika, pria tersebut mendapatkan kecelakaan pada saat ia sedang mengendarai mobilnya ke tempat kerjanya. Kecelakaan tersebut melukai kedua belah matanya dan membuat pria tersebut buta seumur hidupnya. Setelah menjadi buta, ia tidak dapat bekerja dengan keras lagi seperti sebelumnya. Ia lalu banyak menggantungkan hidupnya pada pertolongan orang lain, terutama pertolongan istri dan anak-anaknya. Istrinya merasa kasihan kepadanya dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Begitu pula dengan anak-anaknya juga memberikan perhatian yang mendalam kepada ayahnya. Sang pria baru merasakan betapa besar kasih istri dan anak-anak kepadanya setelah ia buta dan tidak dapat mengerjakan apa-apa. Ia baru menyadari akan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang ia berikan kepada istri dan anak-anaknya selama ini. Dengan keadaannya tersebut, ia baru dapat merasakan hidupnya lebih berarti dan menemukan kebagiaan dalam hidupnya. Hikmah yang dapat diambil dari cerita singkat tersebut adalah bahwa kita seringkali tidak dapat merasakan arti hidup ini, sampai kita kehilangan sesuatu yang berharga dari dalam diri kita. Kisah berikut yang tidak kalah menariknya adalah kisah seorang nelayan yang pekerjaannya mencari ikan. Dalam melakukan pekerjaannya, ia selalu mengerjakannya dengan santai dan tidak menggunakan cara-cara canggih untuk menangkap ikan. Ia selalu menangkap ikan dengan menggunakan pancingan yang ia miliki sambil menikmati apa yang dikerjakannya. Pada suatu saat ada seorang dari kota yang dalam hidup sehari-harinya bekerja keras mencari nafkah pergi berlibur dengan memancing. Pada saat ia sedang memancing, ia bertemu dengan sang nelayan. Sang nelayan sedang memancing sambil berbaring santai tanpa beban, sedangkan si pemancing memancing dengan agresif. Kemudian orang kota tersebut bertanya kepada sang nelayan mengapa ia bisa begitu santainya memancing padahal profesinya adalah sebagai nelayan, sedangkan dirinya yang saat itu sedang berlibur saja memancing dengan penuh agresivitas. Kemudian sang nelayan tersebut bertanya balik kepada orang kota itu mengapa bekerja begitu keras di kota. Si orang kota tersebut kemudian menjawab: ”Untuk mencari uang sebanyak-banyaknya, sehingga dapat menikmati hidup”. Lalu sang nelayan menjawab, ”Jadi Anda bekerja dengan keras dengan tujuan utama menikmati hidup? Untuk apa bekerja dengan keras kalau saat ini saja saya sudah dapat menikmati hidup. Saya selalu menikmati perkerjaan saya dan hidup saya.”Hikmah yang dapat ditarik dari kisah yang ketiga ini adalah bahwa banyak orang yang berpikir terlalu jauh untuk dapat menikmati hidup. Hal yang sangat sederhana untuk dapat menikmati hidup adalah dengan menikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan. Setelah membaca kisah-kisah orang yang bahagia, sekarang saya akan coba untuk menceritakan beberapa kisah orang yang hidupnya tidak bahagia.Kisah pertama adalah tentang seseorang yang hidupnya selalu diisi dengan kerja keras, mencari uang dan uang. Itulah tujuan hidupnya, uang yang telah diperolehnya digunakan untuk berinvestasi lagi, dan lagi. Jarang Ia mau mengeluarkan uang tersebut untuk keperluan dirinya, apalagi orang lain. Sehingga orang tersebut hanya bekerja untuk melipatgandakan uang yang dimilikinya. Ia jarang sekali menikmati hari-hari yang dilaluinya bersama anak istrinya. Ia juga tidak bisa menikmati apa yang telah diperolehnya karena ia selalu merasa tidak pernah puas. Orang yang demikian adalah orang yang menyedihkan, karena walaupun sebenarnya ia kaya raya, namun sebenarnya jiwanya miskin sekali. Berikut adalah kisah seorang anak yang selalu cemas akan masa depan dan menunda diri untuk dapat menikmati hidup. Pada saat ia lulus Sekolah Dasar, ia berkata pada dirinya sendiri bahwa ia baru akan dapat menikmati hidup kalau ia telah lulus SMP. Dan pada saat ia lulus SMP, ia berkata bahwa ia baru akan dapat menikmati hidup kalau sudah lulus SMU. Dan begitu ia lulus SMU, ia berkata pada dirinya lagi bahwa ia baru akan dapat menikmati hidup jika telah menjadi sarjana. Setelah ia sarjana, ia masih belum dapat menikmati hidup dan merasa bahwa ia baru akan dapat menikmati hidup jika ia sudah sukses dalam pekerjaan dan menikah. Tidak lama kemudian ia menemukan cinta sejatinya dan menikah. Setelah menikah dan punya anak, ia berkata lagi pada dirinya, bahwa ia baru akan dapat menikmati hidup apabila telah berhasil membesarkan anak-anaknya. Sebelum ia berhasil membesarkan anak-anaknya, ia telah meninggal dunia karena mengalami kecelakaan pesawat terbang. Akhirnya anak tersebut telah meninggal tanpa dapat menikmati hidup yang telah lama ia jalani. Kebahagiaan yang SejatiBanyak orang yang sukar untuk mendapatkan kebahagiaan karena mereka berusaha untuk mencari kebahagiaan external, yaitu kebahagiaan yang dirasakan apabila mereka berhasil mendapatkan atau meraih sesuatu yang di luar dirinya. Sesuatu tersebut bisa berupa harta benda duniawi, ketenaran, nama baik, harga diri, kekuasaan, dsb. Apabila seseorang mendefinisikan kebahagiaan seperti ini, maka kebahagiaan yang didapat adalah kebahagiaan semu dan bersifat sementara. Biasanya kebahagiaan tersebut berlangsung dalam tempo yang singkat. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kebahagiaan dapat digali dari dalam diri tiap-tiap pribadi atau disebut juga dengan kebahagiaan internal. Apabila seseorang telah berhasil menemukan kebahagiaan internalnya, maka orang tersebut akan selalu merasakan bahagia dalam hidupnya, apa pun yang terjadi dalam hidupnya. Kebahagiaan internal ini tercapai apabila kita dapat selalu merasakan ketenangan, kedamaian, dan suka cita dalam segala situasi. Orang yang telah menemukan kebahagiaan internal biasanya dapat selalu menerima kenyataan yang terjadi dalam hidupnya dengan besar hati. Cara Menemukan Kebahagiaan SejatiLangkah pertama yang dapat kita lakukan dalam usaha menemukan kebahagiaan internal adalah dengan menyadari setiap pekerjaan yang kita lakukan. Pada saat kita sedang mengerjakan tugas-tugas penting, sadarilah apa yang sedang kita kerjakan saat itu, fokuskan pikiran pada apa yang kita kerjakan. Pada saat kita makan sadarilah bahwa saat itu kita sedang makan, pada saat kita sedang bernapas sadarilah udara yang keluar dan masuk dari hidung kita. Bawalah diri kita termasuk pikiran kita untuk menyadari apa yang terjadi saat ini (present time), jangan membiarkan diri kita selalu hanyut ke dalam kesenangan maupun kesedihan masa lalu, karena semuanya itu telah berlalu dari hidup kita. Satu detik yang baru saja berlalu telah menjadi kenangan dan menjadi masa lalu (past time). Jangan pula kita selalu membiarkan diri kita terhanyut ke dalam angan-angan yang jauh di luar realitas kita (future time). Hal ini bukan berarti kita tidak boleh bermimpi atau berangan-angan untuk masa depan kita. Jika kita mempunyai suatu rencana untuk masa depan, bayangkan dalam beberapa saat, kemudian tulislah tujuan kita tersebut dan tulis juga langkah-langkah yang harus kita tempuh sebagai usaha kita meraih tujuan yang selalu kita angan-angankan. Kemudian lakukan tindakan/action sesuai dengan apa yang telah kita tulis tersebut, sehingga kita tidak selalu terhanyut ke dalam angan-angan kita dan tidak dapat menemukan angan-angan tersebut di dalam realitas hidup kita sekarang. Setelah kita menjalankan langkah demi langkah yang telah ditulis, dan sebagian dari langkah yang telah kita tuliskan tersebut sudah tercapai, barulah kita bayangkan kembali cita-cita kita ke arah yang lebih tinggi. Dengan membayangkan cita-cita yang kita tuju sambil membuat blue print dan kemudian kita jalankan, maka cita-cita yang kita tuju akan lebih mudah untuk dicapai dan kita tidak akan merasa kecewa setelah kita selesai berangan-angan dan kembali ke realitas hidup, karena sebagian dari angan-angan kita sudah mulai tercapai. Namun apabila kita tidak membuat perencanaan dalam mencapai tujuan hidup kita seperti yang selalu kita angan-angankan, maka kita akan selalu terbawa hanyut ke dalam angan-angan kita, karena apa yang kita rasakan dalam realitas hidup tidak seindah apa yang kita bayangkan dalam kacamata imajinasi kita.Satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan agar kita dapat menggali kebahagiaan yang tersimpan dalam diri kita adalah dengan selalu mengucap syukur atas segala kejadian yang menimpa diri kita. Jangan selalu membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain yang menurut kita lebih baik dari kehidupan yang kita jalani saat ini. Kita tidak akan pernah tahu apakah orang yang kita anggap lebih “baik” itu benar-benar merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Bisa saja ia sedang berada dalam kecemasan karena memiliki utang yang sangat besar dan sedang bersiap-siap untuk melarikan diri, atau bisa saja orang tersebut tidak dapat merasakan kebahagiaan meskipun orang tersebut kaya raya, karena hubungan antaranggota keluarganya sudah tidak harmonis lagi. Jika kita baru saja mengalami hal yang paling buruk dalam hidup kita, dan merasa kita adalah orang yang paling tidak beruntung dalam hidup ini, dan kita tidak tahu apa yang harus kita syukuri, syukurilah udara yang masih dapat kita hirup dan embuskan, syukurilah bahwa kita masih memiliki hidup ini, yang artinya kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hidup kita. Orang yang paling gagal dalam hidupnya adalah orang yang sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk memperbaiki keadaan dirinya, alias orang tersebut sudah meninggal. Jadi selama kita masih hidup selalu syukuri apa yang terjadi di dalam diri kita. Hal yang sangat sederhana, bukan? Namun seringkali orang lupa akan hal ini. Bahagia adalah suatu perasaan, sesuatu yang sifatnya emosional. Perasaan bahagia ini timbul dari dalam diri kita karena kita secara fisik dengan menggunakan kelima indra kita telah mengalami suatu kejadian yang menurut diri kita sendiri menyenangkan hati dan pikiran kita. Kelima indra kita tersebut berpusat pada otak kita, otak kitalah yang mengirimkan rasa sakit yang diterima dari tangan kita yang terluka, otak kita jugalah yang mengirimkan bau wangi-wangian kepada kita. Sehingga perasaan bahagia tersebut dapat kita timbulkan apabila kita mampu mengendalikan pikiran kita. Dengan mengendalikan pikiran, maka seluruh indra yang kita miliki juga dapat kita kendalikan. Apabila seluruh pikiran dan indra kita bisa kita kendalikan, maka hasrat dan keinginan kita juga dapat kita kendalikan, sehingga rasa bahagia dapat kita kendalikan.Di samping itu kita juga harus menyadari bahwa hidup ini adalah suatu sirkulasi. Ada saat kita merasa sedih karena kehilangan seseorang yang paling kita cintai, namun dengan berlalunya waktu, perasaan sedih tersebut akan hilang, dan ada pula saatnya kita merasa senang karena menemukan seseorang yang mencintai diri kita. Dengan demikian perlu kita sadari bahwa semua hal sedih akan berlalu, dan begitu pula semua hal yang menyenangkan juga akan berlalu. Sehingga jika pada saat ini kita merasa senang, sadarilah bahwa kesenangan itu baru saja berlalu, dan jika pada saat ini kita merasa sedih karena suatu kejadian menimpa kita, sadari juga bahwa kejadian tersebut telah berlalu. Selama ini kita selalu menginginkan masalah-masalah yang membuat kita stress dan sedih untuk berlalu dari hadapan kita, namun kita jarang menyadari bahwa segala hal dan kejadian yang membuat kita senang juga sudah dan akan berlalu. Jadi senang dan sedih pasti akan berlalu. Kalau kita pernah mendengar ada sebuah judul lagu yang berbunyi Badai pasti berlalu, seharusnya ditambahkan menjadi “Badai pasti berlalu, Angin sejuk pun pasti berlalu”. Sikap yang Harus DibentukSabar adalah sikap pertama yang perlu kita bina, apabila kita ingin mencoba menggali kebahagiaan yang tersimpan dalam diri kita. Kita harus sabar apabila ada tujuan dalam hidup kita yang belum tercapai, kita juga harus sabar apabila masalah menerjang kita, kita harus sabar dalam usaha kita untuk mengendalikan pikiran kita, dsb. Semua yang kita kerjakan dan usahakan membutuhkan waktu untuk diproses, dan untuk itu dibutuhkan kesabaran.Besar hati merupakan sikap kedua yang harus turut dibentuk dalam diri kita. Kita harus bisa dengan besar hati menerima semua kejadian buruk yang menimpa kita, kita juga harus berbesar hati dalam menerima kenyataan pahit yang menjadikan keadaan kita jauh berbeda dari yang kita impikan. Dengan memiliki sikap yang satu ini dalam pribadi kita masing-masing, maka kita telah memiliki 50% power (kekuatan) untuk menggali kebahagiaan.Sikap berikut yang tidak kalah pentingnya adalah tabah. Kita harus selalu tabah dalam melewati masa-masa sulit yang kita alami. Sebenarnya masa sulit itu datangnya tiba-tiba dan tanpa kita rasakan telah terjadi. Perhatikan kata telah yang saya miringkan! Kata tersebut menunjukkan bahwa kejadian tersebut sebenarnya telah berlalu, dan membuat kita merasa sedih dan susah sebenarnya adalah diri kita sendiri yang tidak mau menerima kenyataan dengan besar hati dan tabah. Jadi perasaan kita inilah yang menciptakan rasa sedih. Sikap yang menurut saya juga berperan dalam membentuk potensi kita untuk menemukan kebahagiaan adalah tidak mudah putus asa. Apabila kita mengalami suatu kegagalan yang membuat kita sedih, maka kita harus yakini bahwa kegagalan itu telah berlalu, dan perasaan gagal tersebut jangan kita pendam terus. Kita harus berusaha lebih baik lagi untuk mencapai tujuan kita dan menghapuskan perasaan sedih yang meliputi hati kita.Ringkasan dari artikel ini adalah: carilah, galilah dan temukanlah kebahagiaan dalam diri Anda sendiri. Jangan selalu mencari kebahagiaan eksternal, karena kebahagiaan eksternal tersebut sifatnya sementara. Semoga dengan membaca artikel singkat ini, Anda dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam diri Anda ! Terima Kasih.

Copyright © Sinar Harapan 2002

Problem? Solved it!



Klik image to Zoom!

Wow!